Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan.
1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata, ”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.”
2. Janganlah meremehkan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan membinasakannya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)
3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang berterus terang). Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah menutupinya, ia berkata, ‘Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian dan demikian’. Pada maalm hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Taubat nasuha yang tulus
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada seorang di antara kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang tandus. Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia menuju pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena sangat bergembira, ‘Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu’. Ia salah ucap karena sangat bergembira”. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata, ”Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi bertaubat.” ditanyakan, ‘Jika ia mengulangi lagi?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Jika ia kembali berbuat dosa?’ Ia menjawab, ‘Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.’ Ditanyakan, ‘Sampai kapan?’ Dia menjawab, ‘Sampai setan berputus asa.”’
6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan
Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan kondisi yang biasa ia temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh darinya secara keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.
7. Senantiasa beristighfar
Saat-saat beristighfar:
a. Ketika melakukan dosa
b. Setelah melakukan ketaatan
c. Dalam dzikir-dzikir rutin harian
d. Senantiasa beristighfar setiap saat
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam hadits lain 100 kali).
8. Apakah anda berjanji kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?
Tidak ada bedanya antara orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar atas tebusan dosa yang dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan dirinya terjerumus ke dalam kemksiatan tidak lain hanyalah karena panggilan syahwat (hawa nafsu) lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.
9. Melakukan kebajikan setelah keburukan
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih))
10. Merealisasikan tauhid
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Barangsiapa yang melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.” (HR. Muslim dan Ahmad)
11. Jangan berpisah dengan orang-orang yang baik
a. Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih
b. Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal
c. Manusia itu ada 3 golongan
i. Golongan yang membawa dirinya dengan kendali takwa dan mencegahnya dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.
ii. Golongan yang melakukan kemaksiatan dalam keadaan takut dan menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang besar, dan ia berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.
iii. Golongan yang mencari kemaksiatan, bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.
d. Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat dipetik dari persahabatan yang baik
e. Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik
12. Jangan tinggalkan da’wah
Said bin Jubair berkata, ”Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikan dan mencegah dari kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu (kesalahanpun), maka tidak ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.” Imam malik berkomentar, ”Ia benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada sesuatupun (kesalahan).”
13. Jangan cela orang lain karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ”Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.” Allah swt berkata, ”Siapakah yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.” (HR. Muslim).
Disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun kemaksiatan (terjemahan dari kitab Sabiilun najah min syu’mil ma’shiyyah) karangan Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq, Jakarta.
Januari 26, 2010 Ditulis oleh sangtrainercilik | Uncategorized | Motivasi | Belum Ada Tanggapan
Tetesan Air Mata
eramuslim – Rasullulah bersabda, “Tiada suatu yang lebih kusukai dari dua tetesan, yaitu tetesan darah yang tumpahan darah karena jihad fisabilillah dan tetesan air mata yang mengalir karena rasa takut dan rindu kepada Allah” (HR Turmudzi). Dalam riwayat lain, “Tiada setetes yang lebih disukai Allah ‘Azza wajla daripada setetes darah di jalan Alla”. (HR Aththahawi). Betapa mahalnya tetesan air mata yang mengalir itu karena ibadah, tetesan air mata itu menjadi benda berharga. Di tengah-tengah kehidupuan yang serba mekanis dan teoritis, fatwa-fatwa pun sudah tidak terdengar bijak dan nyaman untuk didengar kita. Fatwa itu tidak menyentuh lagi, karena banyak yang diobral dan menggombal, bahkan diintrik-intrik oleh muatan politik. Hampir saja kita kehilangan potensi diri.
Di tengah-tengah kehidupan itu, pernahkah kita, barang sekali, menjerit, menumpahkan air mata ketika kita bangun di tengah malam, mengadukan hidup yang penuh dengan nista dan dosa ini kepada Dia yang Maha Rahmat? Ibarat tanah yang gersang, padang yang kering semua, tetumbuhan yang layu, maka datanglah rintik hujan jatuh dari langit, begitulah air mata penyesalan, air mata kerinduan, air mata manusia yang tawadhu’ dan para penaka yang bertaubat, bagaikan menghapus ‘kegersangan’ jiwa yang nista tadi. Jiwa yang layu menjadi tegak dan tumbuh kembali optimisme, kegelisahan qalbu yang gersang dengan bergagai nista, kini pupus, bagaikan debu-debu yang hanyut terbawa arus.
Rasullulah Saw. kekasih Allah, merengguk menumpahkan air mata, karena penuh harap untuk jumpa denga-Nya? Sayyidina Abu Bakar ash-Shidiq ra. senantisa menangis ketika menegakkan shalat? Mereka adalah manusia pilihan Allah. Mereka adalah orang-orang yang punya derajat tinggi di depan Allah.Dalam Suatu hadits seusai shalat (fardu) Rasullullah Saw. beristighfar kepada Allah tiga kali, “Ya Allah Engkau Maha Pemberi ketentraman dan perdamaian. Dari Engkaulah datangnya ketentraman dan perdamaian, wahai Rabb yang Maha Memiliki keagungan dan kemulyaan.” (H.R.Muslim).
Bagaimana dengan kita? Pernahkah kita seperti manusia pilihan Allah itu? Tatkala kita lahir, kita menangis dan orang-orang di sekeliling kita tertawa terbahak-bahak bahagia karena menyambut kedatangan kita, maka ketika kita mati nanti, jadikanlah kita tertawa bahagia karena akan jumpa dengan Allah Sang Maha Kekasih, walaupun orang-orang yang kita tinggalkan menangis pilu karena kehilangan anggota keluarga yang mereka cintai.
Sesungguhnya, menangis di dunia itu lebih baik bagi kita ketimbang kita menangis di akhirat nanti. Sebab itu, sudah sepantasnyalah setiap kita waspadai diri, agar kita terhindar dari kegersangan jiwa yang nista, agar kita terhindar dari tipe manusia yang tidak tahu bertaubat. Padahal Rasulullah bersaba, “Tidak akan masuk ke dalam neraka seorang yang menangis karena takut kepada Allah” (HR.Tirmidzi dan Abu Hurairah ra).
Kita mengarungi samudra dunia, bukan untuk tenggelam terpikat oleh ilusi fatamorgana. Kayuhlah biduk kehidupan kita, dan seberangi samudra dunia untuk mencapai tujuan abadi surgawi. Kerahkan seluruh potensi untuk tetap survive dalam perjuangan menembus badai samudra, sesekali kita boleh menyelam, tetapi ingatlah! Tujuan kita bukan untuk mati tenggelam, tetapi tujuan kita yang hakiki adalah mencapai pantai kebahagiaan sebagai ultimate goal dari segala makna yang kita berikan untuk kehidupan.
Kita tengok wajah kita setiap hari di muka cermin, bersolek dan hiasi tubuh kita, tetapi jangan lupa menengok pigura ruhani kita. Hiasi dan percantik qalbu itu, adakah hari ini iman kita lebih baik dari hari kemarin? Adakah prestasi amal kita lebih baik menyongsong hari-hari yang semakin singkat dan pendek. Lahir, hidup, mati, kemudian dilupakan orang! Tergolek abadi menanti pengadilan akhir dari kehidupan yang panjang.
Ya Allah apa yang telah diperbuat oleh hamba selama ini? Jawabannya ada dalam dada masing-masing. Apakah hamba hanya mengumpukan dosa dan menanti kematian? Jawabannya, entahlah, hati kita yang menjawab dengan lancar walaupun lidah terdiam malu. Anas ra. berkata, “Pada suatu hari, Rasullulah Saw. berkhutbah, belum pernah saya mendengar khutbah seperti ini, lalu beliau bersabda, ‘Andaikan kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis.’ Mendengar ucapan Rasullullah ini, seluruh sahabat menutup mukanya masing masing sambil menangis tersedu-sedu” (HR.Bukhari- Muslim).
Alah berfirman dalam QS an-Najm ayat 59-60, “Apakah setelah mendengar keterangan ini, engkau merasa heran lalu tertawa dan tidak menangis?” Selanjutnya dalam QS al-Isra: 109, Allah berfirman, “Dan sujudlah/tersungkurlah mereka sambil menangis, dan mereka bertambah khusuk.” Oleh sebab itu, menangislah sebelum datang hari dimana engkau akan ditangisi.
D. Rofieq Yunus (Mahasiswa Universitas Al-Azhar, Cairo-Mesir)
ILMU KOMPUTER
Minggu, 23 Januari 2011
MABUK CINTA
Virus hati yang bernama cinta ternyata telah banyak memakan korban. Mungkin anda pernah mendengar seorang remaja yang nekat bunuh diri disebabkan putus cinta, atau tertolak cintanya. Atau anda pernah mendengar kisah Qeis yang tergila-gila kepada Laila. Kisah cinta yang bermula sejak mereka bersama mengembala domba ketika kecil hingga dewasa. Akhirnya sungguh tragis, Qeis benar-benar menjadi gila ketika laila dipersunting oleh pria lain. Apakah anda pernah mengalami problema seperti ini atau sedang mengalaminya? mau tau terapinya? Mari sama-sama kita simak terapi mujarab yang disampaikan Ibnu Qoyyim dalam karya besarnya Zadul Ma’ad.
Beliau berkata : Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.
KRITERIA MANUSIA YANG BERPOTENSI TERJANGKIT PENYAKIT AL-ISYQ::
Penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dariNya dan dipenuhi kecintaan kepada selainNya. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengaanNya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini, sebagaimana yang terjadi dengan Yusuf alaihis salam:
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih” [Yusuf : 24]
Nyatalah bahwa Ikhlas merupakan immunisasi manjur yang dapat menolak virus ini dengan berbagai dampak negatifnya berupa perbuatan jelek dan keji.Artinya memalingkan seseorang dari kemaksiatan harus dengan menjauhkan berbagai sarana yang menjurus ke arah itu .
Berkata ulama Salaf: penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang dicinta dan dipujanya. Allah berfirman mengenai Ibu Nabi Musa:
“ Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya” [Al-Qasas :11]
Yakni kosong dari segala sesuatu kecuali Musa karena sangat cintanya kepada Musa dan bergantungnya hatinya kepada Musa.
BAGAIMANA VIRUS INI BISA BERJANGKIT ? ::
Penyakit al-isyq terjadi dengan dua sebab, Pertama : Karena mengganggap indah apa-apa yang dicintainya. Kedua: perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya. Jika salah satu dari dua faktor ini tiada niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun Penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.
MAKHLUK DICIPTAKAN SALING MENCARI YANG SESUAI DENGANNYA::
Berkata Ibn al-Qayyim: ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmahNya menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya, secara fitrrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.
Rahasia adanya percampuran dan kesesuaian di alam ruh akan mengakibatkan adanya keserasian serta kesamaan, sebagaimana adanya perbedaan di alam ruh akan berakibat tidak adanya keserasian dan kesesuaian. Dengan cara inilah
tegaknya urusan manusia. Allah befirman:
“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya” [Al-A'raf :189]
Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tentram dan senang seorang lelaki terhadap pasangannya karena berasal dari jenis dan bentuknya. Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan kecantikan rupa, dan tidak pula karena adanya kesamaan dalam tujuan dan keingginan, kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk, walaupun tidak dipungkiri bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab ketenangan dan timbulnya cinta.
Nabi salallahu’alaihi wasallam pernah mengatakan dalam sebuah hadisnya:
“Ruh-ruh itu ibarat tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih “( Hadis Riwayt Bukhari 7/267dari hadis Aisyah secara muallaq, dan Muslim (2638) dari jalan Abu Hurairah secara mausul )
Umar ibn Khtaab dan setelahnya Imam Ahmad pernah berkata mengenai tafsiran wajahum yakni yang sesuai dan mirip dengannya .Allah juga berfirman
“Artinya : Dan apabila jiwa dipertemukan” [At-Takwir : 7]
Yakni setiap orang akan digiring dengan orang-orang yang sama prilakunya dengannya, Allah akan menggiring antara orang-orang yang saling mencintai kareNya di dalam surga dan akan menggiring orang orang yang saling bekasih-kasihan diatas jalan syetan di neraka Jahim, tiap oran akan digiring dengan siapa yang dicintainya mau tidak mau.
Di dalam mustadrak Al-Hakim disebukan bahwa Nabi bersabda:
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali akan digiring bersama mereka kelak” (Diriwayatkan oleh Ahmad 6/145, 160, dan an-Nasai)
[Diterjemahkan oleh : Ustadz Ahmad Ridwan,Lc (Abu Fairuz Al-Medani), Dari kitab : Zadul Ma'ad Fi Hadyi Khairi Ibad, Juz 4, halaman 265-274, Penulis Ibnu Qayyim Al-Jauziah]
Arti Cinta
Beraneka macam orang mendefinisikan arti cinta. Mungkin karena cinta adalah sebuah rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata. Berbeda dengan ilmu pengetahuan yang rumusnya telah nyata dan bisa dipelajari.
Ibnu Qayyim menuliskan Dalam bukunya 50 istilah dalam Bahasa Arab yang berkaitan dengan cinta. Setiap kata mewakili maknanya dan nilai rasanya sendiri atau sebagai penjelasan dari kata yang lain. Sebuah gambaran betapa luasnya makna cinta, dan betapa besarnya akibat dan pengaruhnya dalam jiwa dan perbuatan manusia.
Dari Mana Datangnya Cinta?
Mata dan telinga adalah dua pintu gerbang utama jiwa manusia. Maka sering sekali Allah mengingatkan agar manusia menggunakan pendengaran dan penglihatan ini untuk melihat dan mendengar kebenaran. Allah berfirman: “…Maka apakah kamu tidak mendengar?” (28:71). Allah juga berfirman: “…maka apakah kamu tidak melihat/ memperhatikan?” (43:51).
Melalu pintu gerbang ini jiwa dan akal manusia bisa menangkap informasi-informasi, dan akhirnya dapat mempengaruhi prilaku seseorang.
Allah sangat mengecam orang yang tidak mempergunakan pintu gerbang jiwa ini dengan sebenarnya, atau mengetahui kebenaran namun tetap menolaknya:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (7:179)
Tidak salah bunyi sepotong pantun Indonesia:
Dari mana datangnya lintah
Dari darat turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati.
Barangkali cinta tidak mesti lahir dari tatapan mata, sebab orang buta-pun bisa jatuh cinta, namun yang pasti, cinta bersemayam dan tumbuh di dalam hati.
hati.
Menjaga Pandangan = Menjaga Hati
Rasulullah menyatakan bahwa kedua mata itu dapat berzina dan bahwa keduanya merupakan awal dari zina kemaluan. Allah mengingatkan agar Muslimin menjaga pandangan. Peritah menjaga pandangan seiring dengan perintah menjaga kemaluan: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (24:30) Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,… (24:31)
Rasulullah-pun telah mengingatkan:
النَّظَرُ إِلى اْلمَرْأةِ سَهْمٌ مَسْمُومٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ فَمَنْ تَرَكَهُ (مِن) خَوْفِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَثَابَهُ اللهُ إِيمَانًا يَجِدُ حَلاَوَتَهُ فِى قَلْبِهِ
“Memandang wanita (yang tidak semestinya) tak ubahnya bagaikan anak panah beracun diantara anak-anak panah Iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla niscaya Allah akan memberinya imbalan berupa iman yang ia rasakan kemanisannya di dalam kalbunya” (H.R. Ahmad)
Kalau demikian, jika ia terjerumus dalam kekacauan jiwa dan tidak dapat merasakan manisnya iman, maka tidak ada yang dapat dipersalahkan selain pelakunya sendiri karena membiarkan dirinya menjadi sasaran anak panah beracun Iblis itu.
Apakah Cinta Datangnya Tiba-Tiba?
Sebagian orang mengatakan bahwa cinta itu datang begitu saja. Namun golongan yang lain berpendapat bahwa cinta merupakan hal yang bersifat inisiatif karena mengikuti kemauan dan kehendak orang yang bersangkutan, karenanya dimasukkan ke dalam katagori taklif (beban hukum), mengingat pandangan mata, fikiran dan melibatkan diri dalam percintaan adalah perkara yang inisiatif
Akan tetapi, apabila seseorang telah menjalani semua penyebabnya, maka konsekuensi yang ditimbulkan olehnya menjadi hal yang bukan bersifat inisiatif lagi. Hal ini sama kedudukannya dengan mabuk karena minum khamer. Meminum minuman keras itu bersifat inisiatif, sedangkan konsekuensinya (mabuk) adalah suatu kepastian yang tak terelakkan. Berdasarkan ini, kedudukan mengumbar pandangan dan terus menerus memikirkan yang dipandangnya, sama kedudukannya dengan tindakan meminum minuman yang memabukkan, karena dia sendiri yang mengupayakan akibatnya.
Namun apabila cinta bersemi karena penyebab yang tidak dilarang, maka pelakunya pun tidak disalahkan, umpamanya seseorang yang masih mencintai mantan istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits kisah antara Barirah dan mantan suaminya, Mughits. Begitu pula umpamanya apabila seseorang memandang tanpa sengaja, kemudian segera memalingkan pandangan, namun cinta telah merasuk ke dalam hatinya tanpa kehendak darinya, maka yang bersangkutan tidak akan disalahkan setelah ia mengerahkan segala jeruh payahnya untuk menyingkirkannya.
Rindu
Menurut semua tabib, rindu adalah sejenis penyakit waswas, mirip dengan melankolis diakibatkan ulah si penderita itu sendiri. Penyebab psikologisnya karena ia menilai indah sesuatu dan memikirkannya. Sedangkan penyebab fisiknya karena naiknya hormon. Penyakit ini akan hilang dengan cepat bila si pasien sering bertemu dan puncaknya memadu rindu dengan kekasih. Karena itu, penyakit ini sering menghinggapi para lajang, atau pasangan suami-istri yang terpisah jauh, sebab mustahil bagi mereka memadu rindu dengan pasangan sahnya (tidak berzina).
Sebagian orang mengatakan bahwa rindu laksana penyakit gila. Mengacu pada sya’ir Qais bin Mulawwih yang dikenal dengan Majnun Laila:
“Mereka mengatakan: Kamu begitu tergila-gila
dengan wanita yang kamu cintai. Kujawab mereka:
rindu memang lebih berat daripada penyakit gila
orang yang dilanda kerinduan tak dapat disadarkan
sepanjang tahun, tetapi orang tidak sadar
karena penyakit gila hanya memakan waktu sesaat.”
Mabuk Rindu
Mabuk mengandung dua makna: dicapainya kesenangan dan hilangnya kemampuan membedakan. Kedua-duanya bisa muncul seiring sejalan atau salah satunya saja.
Penyebab mabuk ada beberapa macam, seperti karena penderitaan yang menyedihkan (Al-Hajj 22: 1-2), adakalanya karena kegembiraan yang melampaui batas sehingga ucapannya jadi tidak karuan dan sepak terjangnya aneh karena akal sehatnya hilang, sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang seseorang yang kehilangan onta dan perbekalannya di tengah gurun, tiba-tiba onta dan perbekalannya dia temukan kembali, sehingga lisannya berkata: “Yaa Allah! Engkau benar-benar hambaku dan Aku adalah Tuhan-Mu”. Rasulullah bersabda: أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ اْلفَرْحِ (dia keliru dalam berucap karena kegembiraannya yang sangat). Juga bisa karena makanan dan minuman. Jenis mabuk lainnya diantaranya adalah karena cinta. Cinta kepada harta, kedudukan, wanita, dan lain sebagainya.
Mabuk rindu (syahwat) lebih berat daripada mabuk karena khamer, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam Firman-Nya yang menceritakan keadaan kaum Luth yang memiliki penyimpangan seksualitas :
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ
(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), Sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (Q.S.15:72)
Jiwa itu mempunyai kesenangan dan hawa nafsu yang disukainya, namun pengetahuan akan bahaya hal yang disukainya itu, baik di dunia maupun di akhirat, mencegah orang yang bersangkutan untuk mempeturutkannya. Ketika orang dimabuk rindu, segala pertimbangan ini boleh jadi akan lenyap. Itulah orang yang dibutakan hatinya oleh cinta
Obat Cinta dan Mabuk Rindu
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Belum pernah terlihat ada obat yang lebih mujarab bagi dua orang yang jatuh cinta, selain menikah” (H.R. Ibnu Majah, Kitab Nikah, Bab Keutamaan Nikah).
Lalu bagaimana bila belum mampu? Maka tidak lain melainkan bersabar, senantiasa menjaga kesucian diri dan hati, serta senantiasa mengingat Allah. Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesuciannya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya…” (Q.S. An-Nur: 33)
“…dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Q.S. 13:28)
Allah tidak pernah mengajarkan pacaran sebagai obat. Justru Allah memerintahkan agar kita selalu menjaga kesucian: kesucian jiwa dan raga, kesucian lahir dan batin. Bahkan sebenarnya pacaran itu sendiri adalah penyakit yang harus diobati. Tak jarang kita mendengar orang yang kecewa karena cinta lalu kemudian mencaci cinta, bahkan ada yang bunuh diri karenanya. Padahal kesalahan bukan pada cinta, namun karena salah dalam mendudukkan cinta.
Kesempurnaan Cinta
Semua orang mendambakan kesenangan, kebahagiaan dan kenikmatan. Apabila kenikmatan itu disukai karena memang menyenangkan, akan menjadi tercela bila kesudahannya justru mengakibatkan penderitaan yang lebih parah, atau menjadi penghalang untuk meraih nikmat yang lebh besar. Sebaliknya, kenikmatan itu akan terpuji bilamana akan menghantarkan pada kenikmatan yang kekal lagi mapan, yaitu kenikmatan negri akhirat.
Oleh sebab itu, setiap mukmin memperoleh pahala dari setiap kenikmatan yang boleh dirasakannya apabila ia berniat menjadikannya sebagai sarana meraih kenikmatan abadi negeri akhirat. Sebaliknya, ia akan mendapatkan siksa bila kenikmatan yang dirasakannya itu dari jalan yang diharamkan, sebagaimana sabda Rasulullah:
وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ أجْرٌ
“Dan pada pelampiasan birahi kalian itu terdapat ganjaran”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang dari kami melampiaskan birahinya lalu dia memperoleh pahala karenanya?” Rasul balik bertanya:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلالِ كَانَ لَهُ أَجْرًا
“Bagaimanakah menurut kalian bila ia melampiaskannya ke tempat yang diharamkan? Akankah ia akan mendapat dosa? Demikian pula sebaliknya, bila ia melampiaskannya ke tempat yang dihalalkan, maka niscaya ia akan memperoleh pahala”.
Setelah diketahui bahwa kesenangan di dunia dan kenikmatannya hanyalah untuk sementara waktu dan sebagai sarana untuk meraih kenikmatan negeri akhirat yang abadi sesuai dengan tujuan penciptaannya, untuk itulah dalam salah satu riwayat beliau bersabda:
Tanda dan Bukti Cinta
Kepedulian Cinta
Penghormatan Cinta
Pengorbanan Cinta
Cemburu Cinta
Diantara cemburu itu ada yang disukai Allah dan ada juga yang dibencinya. Cemburu yang disukai Allah adalah cemburu terhadap hal-hal yang mencurigakan, sedangkan cemburu yang dibenci Allah adalah cemburu bukan karena hal-hal yang mencurigakan” (H.R. Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad dan Ad-Darimy)
____________________
Beliau berkata : Gejolak cinta adalah jenis penyakit hati yang memerlukan penanganan khusus disebabkan perbedaannya dengan jenis penyakit lain dari segi bentuk, sebab maupun terapinya. Jika telah menggerogoti kesucian hati manusia dan mengakar di dalam hati, sulit bagi para dokter mencarikan obat penawarnya dan penderitanya sulit disembuhkan.
KRITERIA MANUSIA YANG BERPOTENSI TERJANGKIT PENYAKIT AL-ISYQ::
Penyakit al-isyq akan menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Allah, selalu berpaling dariNya dan dipenuhi kecintaan kepada selainNya. Hati yang penuh cinta kepada Allah dan rindu bertemu dengaanNya pasti akan kebal terhadap serangan virus ini, sebagaimana yang terjadi dengan Yusuf alaihis salam:
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tiada melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih” [Yusuf : 24]
Nyatalah bahwa Ikhlas merupakan immunisasi manjur yang dapat menolak virus ini dengan berbagai dampak negatifnya berupa perbuatan jelek dan keji.Artinya memalingkan seseorang dari kemaksiatan harus dengan menjauhkan berbagai sarana yang menjurus ke arah itu .
Berkata ulama Salaf: penyakit cinta adalah getaran hati yang kosong dari segala sesuatu selain apa yang dicinta dan dipujanya. Allah berfirman mengenai Ibu Nabi Musa:
“ Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya” [Al-Qasas :11]
Yakni kosong dari segala sesuatu kecuali Musa karena sangat cintanya kepada Musa dan bergantungnya hatinya kepada Musa.
BAGAIMANA VIRUS INI BISA BERJANGKIT ? ::
Penyakit al-isyq terjadi dengan dua sebab, Pertama : Karena mengganggap indah apa-apa yang dicintainya. Kedua: perasaan ingin memiliki apa yang dicintainya. Jika salah satu dari dua faktor ini tiada niscaya virus tidak akan berjangkit. Walaupun Penyakit kronis ini telah membingungkan banyak orang dan sebagian pakar berupaya memberikan terapinya, namun solusi yang diberikan belum mengena.
MAKHLUK DICIPTAKAN SALING MENCARI YANG SESUAI DENGANNYA::
Berkata Ibn al-Qayyim: ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmahNya menciptakan makhlukNya dalam kondisi saling mencari yang sesuai dengannya, secara fitrrah saling tertarik dengan jenisnya, sebaliknya akan menjauh dari yang berbeda dengannya.
Rahasia adanya percampuran dan kesesuaian di alam ruh akan mengakibatkan adanya keserasian serta kesamaan, sebagaimana adanya perbedaan di alam ruh akan berakibat tidak adanya keserasian dan kesesuaian. Dengan cara inilah
tegaknya urusan manusia. Allah befirman:
“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang kepadanya” [Al-A'raf :189]
Dalam ayat ini Allah menjadikan sebab perasaan tentram dan senang seorang lelaki terhadap pasangannya karena berasal dari jenis dan bentuknya. Jelaslah faktor pendorong cinta tidak bergantung dengan kecantikan rupa, dan tidak pula karena adanya kesamaan dalam tujuan dan keingginan, kesamaan bentuk dan dalam mendapat petunjuk, walaupun tidak dipungkiri bahwa hal-hal ini merupakan salah satu penyebab ketenangan dan timbulnya cinta.
Nabi salallahu’alaihi wasallam pernah mengatakan dalam sebuah hadisnya:
“Ruh-ruh itu ibarat tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih “( Hadis Riwayt Bukhari 7/267dari hadis Aisyah secara muallaq, dan Muslim (2638) dari jalan Abu Hurairah secara mausul )
Umar ibn Khtaab dan setelahnya Imam Ahmad pernah berkata mengenai tafsiran wajahum yakni yang sesuai dan mirip dengannya .Allah juga berfirman
“Artinya : Dan apabila jiwa dipertemukan” [At-Takwir : 7]
Yakni setiap orang akan digiring dengan orang-orang yang sama prilakunya dengannya, Allah akan menggiring antara orang-orang yang saling mencintai kareNya di dalam surga dan akan menggiring orang orang yang saling bekasih-kasihan diatas jalan syetan di neraka Jahim, tiap oran akan digiring dengan siapa yang dicintainya mau tidak mau.
Di dalam mustadrak Al-Hakim disebukan bahwa Nabi bersabda:
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum kecuali akan digiring bersama mereka kelak” (Diriwayatkan oleh Ahmad 6/145, 160, dan an-Nasai)
[Diterjemahkan oleh : Ustadz Ahmad Ridwan,Lc (Abu Fairuz Al-Medani), Dari kitab : Zadul Ma'ad Fi Hadyi Khairi Ibad, Juz 4, halaman 265-274, Penulis Ibnu Qayyim Al-Jauziah]
Arti Cinta
Beraneka macam orang mendefinisikan arti cinta. Mungkin karena cinta adalah sebuah rasa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata. Berbeda dengan ilmu pengetahuan yang rumusnya telah nyata dan bisa dipelajari.
Ibnu Qayyim menuliskan Dalam bukunya 50 istilah dalam Bahasa Arab yang berkaitan dengan cinta. Setiap kata mewakili maknanya dan nilai rasanya sendiri atau sebagai penjelasan dari kata yang lain. Sebuah gambaran betapa luasnya makna cinta, dan betapa besarnya akibat dan pengaruhnya dalam jiwa dan perbuatan manusia.
Dari Mana Datangnya Cinta?
Mata dan telinga adalah dua pintu gerbang utama jiwa manusia. Maka sering sekali Allah mengingatkan agar manusia menggunakan pendengaran dan penglihatan ini untuk melihat dan mendengar kebenaran. Allah berfirman: “…Maka apakah kamu tidak mendengar?” (28:71). Allah juga berfirman: “…maka apakah kamu tidak melihat/ memperhatikan?” (43:51).
Melalu pintu gerbang ini jiwa dan akal manusia bisa menangkap informasi-informasi, dan akhirnya dapat mempengaruhi prilaku seseorang.
Allah sangat mengecam orang yang tidak mempergunakan pintu gerbang jiwa ini dengan sebenarnya, atau mengetahui kebenaran namun tetap menolaknya:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami dan mereka mempunyai mata tidak dipergunakannya untuk melihat, dan mereka mempunyai telinga tidak dipergunakannya untuk mendengar. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (7:179)
Tidak salah bunyi sepotong pantun Indonesia:
Dari mana datangnya lintah
Dari darat turun ke kali
Dari mana datangnya cinta
Dari mata turun ke hati.
Barangkali cinta tidak mesti lahir dari tatapan mata, sebab orang buta-pun bisa jatuh cinta, namun yang pasti, cinta bersemayam dan tumbuh di dalam hati.
hati.
Menjaga Pandangan = Menjaga Hati
Rasulullah menyatakan bahwa kedua mata itu dapat berzina dan bahwa keduanya merupakan awal dari zina kemaluan. Allah mengingatkan agar Muslimin menjaga pandangan. Peritah menjaga pandangan seiring dengan perintah menjaga kemaluan: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". (24:30) Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,… (24:31)
Rasulullah-pun telah mengingatkan:
النَّظَرُ إِلى اْلمَرْأةِ سَهْمٌ مَسْمُومٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ فَمَنْ تَرَكَهُ (مِن) خَوْفِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ أَثَابَهُ اللهُ إِيمَانًا يَجِدُ حَلاَوَتَهُ فِى قَلْبِهِ
“Memandang wanita (yang tidak semestinya) tak ubahnya bagaikan anak panah beracun diantara anak-anak panah Iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla niscaya Allah akan memberinya imbalan berupa iman yang ia rasakan kemanisannya di dalam kalbunya” (H.R. Ahmad)
Kalau demikian, jika ia terjerumus dalam kekacauan jiwa dan tidak dapat merasakan manisnya iman, maka tidak ada yang dapat dipersalahkan selain pelakunya sendiri karena membiarkan dirinya menjadi sasaran anak panah beracun Iblis itu.
Apakah Cinta Datangnya Tiba-Tiba?
Sebagian orang mengatakan bahwa cinta itu datang begitu saja. Namun golongan yang lain berpendapat bahwa cinta merupakan hal yang bersifat inisiatif karena mengikuti kemauan dan kehendak orang yang bersangkutan, karenanya dimasukkan ke dalam katagori taklif (beban hukum), mengingat pandangan mata, fikiran dan melibatkan diri dalam percintaan adalah perkara yang inisiatif
Akan tetapi, apabila seseorang telah menjalani semua penyebabnya, maka konsekuensi yang ditimbulkan olehnya menjadi hal yang bukan bersifat inisiatif lagi. Hal ini sama kedudukannya dengan mabuk karena minum khamer. Meminum minuman keras itu bersifat inisiatif, sedangkan konsekuensinya (mabuk) adalah suatu kepastian yang tak terelakkan. Berdasarkan ini, kedudukan mengumbar pandangan dan terus menerus memikirkan yang dipandangnya, sama kedudukannya dengan tindakan meminum minuman yang memabukkan, karena dia sendiri yang mengupayakan akibatnya.
Namun apabila cinta bersemi karena penyebab yang tidak dilarang, maka pelakunya pun tidak disalahkan, umpamanya seseorang yang masih mencintai mantan istrinya, sebagaimana disebutkan dalam hadits kisah antara Barirah dan mantan suaminya, Mughits. Begitu pula umpamanya apabila seseorang memandang tanpa sengaja, kemudian segera memalingkan pandangan, namun cinta telah merasuk ke dalam hatinya tanpa kehendak darinya, maka yang bersangkutan tidak akan disalahkan setelah ia mengerahkan segala jeruh payahnya untuk menyingkirkannya.
Rindu
Menurut semua tabib, rindu adalah sejenis penyakit waswas, mirip dengan melankolis diakibatkan ulah si penderita itu sendiri. Penyebab psikologisnya karena ia menilai indah sesuatu dan memikirkannya. Sedangkan penyebab fisiknya karena naiknya hormon. Penyakit ini akan hilang dengan cepat bila si pasien sering bertemu dan puncaknya memadu rindu dengan kekasih. Karena itu, penyakit ini sering menghinggapi para lajang, atau pasangan suami-istri yang terpisah jauh, sebab mustahil bagi mereka memadu rindu dengan pasangan sahnya (tidak berzina).
Sebagian orang mengatakan bahwa rindu laksana penyakit gila. Mengacu pada sya’ir Qais bin Mulawwih yang dikenal dengan Majnun Laila:
“Mereka mengatakan: Kamu begitu tergila-gila
dengan wanita yang kamu cintai. Kujawab mereka:
rindu memang lebih berat daripada penyakit gila
orang yang dilanda kerinduan tak dapat disadarkan
sepanjang tahun, tetapi orang tidak sadar
karena penyakit gila hanya memakan waktu sesaat.”
Mabuk Rindu
Mabuk mengandung dua makna: dicapainya kesenangan dan hilangnya kemampuan membedakan. Kedua-duanya bisa muncul seiring sejalan atau salah satunya saja.
Penyebab mabuk ada beberapa macam, seperti karena penderitaan yang menyedihkan (Al-Hajj 22: 1-2), adakalanya karena kegembiraan yang melampaui batas sehingga ucapannya jadi tidak karuan dan sepak terjangnya aneh karena akal sehatnya hilang, sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang seseorang yang kehilangan onta dan perbekalannya di tengah gurun, tiba-tiba onta dan perbekalannya dia temukan kembali, sehingga lisannya berkata: “Yaa Allah! Engkau benar-benar hambaku dan Aku adalah Tuhan-Mu”. Rasulullah bersabda: أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ اْلفَرْحِ (dia keliru dalam berucap karena kegembiraannya yang sangat). Juga bisa karena makanan dan minuman. Jenis mabuk lainnya diantaranya adalah karena cinta. Cinta kepada harta, kedudukan, wanita, dan lain sebagainya.
Mabuk rindu (syahwat) lebih berat daripada mabuk karena khamer, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam Firman-Nya yang menceritakan keadaan kaum Luth yang memiliki penyimpangan seksualitas :
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ
(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), Sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (Q.S.15:72)
Jiwa itu mempunyai kesenangan dan hawa nafsu yang disukainya, namun pengetahuan akan bahaya hal yang disukainya itu, baik di dunia maupun di akhirat, mencegah orang yang bersangkutan untuk mempeturutkannya. Ketika orang dimabuk rindu, segala pertimbangan ini boleh jadi akan lenyap. Itulah orang yang dibutakan hatinya oleh cinta
Obat Cinta dan Mabuk Rindu
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلَ النِّكَاحِ
Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Belum pernah terlihat ada obat yang lebih mujarab bagi dua orang yang jatuh cinta, selain menikah” (H.R. Ibnu Majah, Kitab Nikah, Bab Keutamaan Nikah).
Lalu bagaimana bila belum mampu? Maka tidak lain melainkan bersabar, senantiasa menjaga kesucian diri dan hati, serta senantiasa mengingat Allah. Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesuciannya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya…” (Q.S. An-Nur: 33)
“…dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (Q.S. 13:28)
Allah tidak pernah mengajarkan pacaran sebagai obat. Justru Allah memerintahkan agar kita selalu menjaga kesucian: kesucian jiwa dan raga, kesucian lahir dan batin. Bahkan sebenarnya pacaran itu sendiri adalah penyakit yang harus diobati. Tak jarang kita mendengar orang yang kecewa karena cinta lalu kemudian mencaci cinta, bahkan ada yang bunuh diri karenanya. Padahal kesalahan bukan pada cinta, namun karena salah dalam mendudukkan cinta.
Kesempurnaan Cinta
Semua orang mendambakan kesenangan, kebahagiaan dan kenikmatan. Apabila kenikmatan itu disukai karena memang menyenangkan, akan menjadi tercela bila kesudahannya justru mengakibatkan penderitaan yang lebih parah, atau menjadi penghalang untuk meraih nikmat yang lebh besar. Sebaliknya, kenikmatan itu akan terpuji bilamana akan menghantarkan pada kenikmatan yang kekal lagi mapan, yaitu kenikmatan negri akhirat.
Oleh sebab itu, setiap mukmin memperoleh pahala dari setiap kenikmatan yang boleh dirasakannya apabila ia berniat menjadikannya sebagai sarana meraih kenikmatan abadi negeri akhirat. Sebaliknya, ia akan mendapatkan siksa bila kenikmatan yang dirasakannya itu dari jalan yang diharamkan, sebagaimana sabda Rasulullah:
وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ أجْرٌ
“Dan pada pelampiasan birahi kalian itu terdapat ganjaran”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana salah seorang dari kami melampiaskan birahinya lalu dia memperoleh pahala karenanya?” Rasul balik bertanya:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلالِ كَانَ لَهُ أَجْرًا
“Bagaimanakah menurut kalian bila ia melampiaskannya ke tempat yang diharamkan? Akankah ia akan mendapat dosa? Demikian pula sebaliknya, bila ia melampiaskannya ke tempat yang dihalalkan, maka niscaya ia akan memperoleh pahala”.
Setelah diketahui bahwa kesenangan di dunia dan kenikmatannya hanyalah untuk sementara waktu dan sebagai sarana untuk meraih kenikmatan negeri akhirat yang abadi sesuai dengan tujuan penciptaannya, untuk itulah dalam salah satu riwayat beliau bersabda:
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia ini hanyalah kesenangan (yang sementara), dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita yang shalihah”
Kesempurnaan cinta hanya ada pada kecintaan kepada Allah dan menjadikannya puncak cinta tertinggi, sementara segala karunia yang Allah anugerahkan di dunia ini hanyalah sarana yang Allah ciptakan untuk menggapai cinta tertinggi.
Tanda dan Bukti Cinta
Ibnu Qayyim menyebutkan 20 tanda dan bukti cinta di dalam bukunya. Di sini saya ringkaskan menjadi beberapa saja, yaitu: Kerinduan, Kepedulian, Penghormatan, Pengorbanan dan Kecemburuan.
Tentang rindu telah disebutkan secara ringkas di atas. Rindu melahirkan banyak tanda-tanda dan bukti, seperti:
- banyak menyebut nama kekasih dan membicarakannya. Allah memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk banyak berdzikir, menyebut-Nya.
- Mengenang sang kekasih, sehingga melahirkan kecintaan pada rumah, kota, serta pada apa dan siapa yang disukai kekasih.
- Ingin segera berjumpa kekasih. Kegundahan lenyap jika berjumpa
- Pandangan selalu tertuju pada kekasih. Tak ingin lepas menatapnya dan tak ingin berpisah.
Kepedulian Cinta
Orang yang jatuh cinta punya kepedulian dan perhatian yang lebih kepada sang kekasih. Menghadiahkan sekuntum bunga hanyalah bagian kecil dari bentuk perhatian dan kepedulian. Bentuk perhatian tidak hanya berupa pemberian, namun juga bisa berbentuk permintaan, perintah, larangan dan ancaman. Seorang ibu yang melarang anaknya makan permen atau minum es adalah salah satu wujud perhatian dan kepedulian sang ibu kepada anaknya. Karena kecintaannya, ia tidak ingin anaknya sakit gigi gara-gara makan permen atau sakit perut gara-gara minum es sembarangan.
Sebaliknya bila tidak ada cinta, maka tidak ada juga perhatian dan kepedulian, bahkan dibiarkan saja semaunya. Allah berfirman: “Dan Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.”. (Q.S. 6:110)
Hanya orang-orang yang dewasa secara rohaniyah yang bisa menangkap perhatian dan kepedulian dalam bentuk ini. Sementara yang masih belum dewasa secara rohaniyah akan menganggap kepedulian hanya dalam bentuk pemberian, sementara larangan dianggap sebagai kekangan, sebagaimana anak kecil yang menganggap larangan ibunya tersebut sebagai bentuk kekangan terhadap kebebasan dan kesenangnnya.
Penghormatan Cinta
Cinta melahirkan penghormatan terhadap apa yang dicintai. Cinta membuat mata tertunduk dihadapan sang kekasih. Allah menyebutkan kesempurnaan etika Rasulullah pada malam beliau di-isra’-kan oleh-Nya: “Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya” (Q.S. 53:17).
Allah-pun memberikan salam penghormatan kepada kekasih-Nya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk turut memberikan penghormatan (Q.S. 33:56). Allah juga memberikan kehormatan kepada hamba-hamba yang dicintai-Nya:
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan berfirman: “ Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah ia”. Maka Jibril-pun mencintainya pula. Kemudian Jibril menyeru penghuni langit: “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan, maka cintailah pula ia”. Maka ia-pun dicintai oleh seluruh penghuni langit. Kemudian dibuatlah untuknya orang-orang yang ada di bumi menyukainya”.
Sebagai seorang suami, Rasulullah sangat menghormati istri-istri beliau. Tidak pernah beliau mencela masakan istri-istrinya. Tidak pernah keluar kata-kata kasar dari mulut beliau.
Penghormatan cinta memiliki bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan kedudukannya.
Pengorbanan Cinta
Ibadah Qurban adalah sebuah napak tilas perjalanan Nabi Ibrahim dan Isma’il. Setelah sekian lama tidak memperoleh keturunan, Ibrahim dikarunia seorang anak yang diberi nama Isma’il. Anak tunggal yang telah sekian lama dinanti-nantikan ini, kemudian diperintahkan oleh Allah agar disembelih. Khalilullah (kekasih Allah) Ibrahim ‘alaihis-salam rela dan patuh terhadap perintah Allah untuk menyembelih anak kesayangannya tersebut (lihat Q.S. 37: 99-111).
Cinta memang butuh pengorbanan. Orang-orang yang jatuh cinta akan meninggalkan salah satu diantara dua hal yang disukainya demi meraih yang paling disukainya. Orang-orang yang cintanya lebih besar kepada Allah akan lebih menyukai cinta Allah di bandingkan cinta makhluk-Nya. Dia rela mengorbankan cintanya kepada makhluk-Nya demi meraih ridha-Nya.
Allah berfirman: “Katakanlah (hai Muhammad): "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”. (Q.S. 3:31)
Cemburu Cinta
Ada dua jenis jemburu: cemburu demi kekasih dan cemburu kepada kekasih
Cemburu demi kekasih artinya suka karena kekasih dan marah karena kekasih apabila haknya diremehkan, kehormatannya dilecehkan, atau mendapat perlakuan yang menyakitkan dari orang lain. Ia segera mengambil tindakan untuk mengubah keadaan sesegera mungkin dan memerangi orang-orang yang menyakiti kekasihnya. Inilah yang disebut kecemburuan hakiki yang dilakukan oleh para Rasul dan para pengikut mereka terhadap orang yang mempersekutukan-Nya dan mendurhakai-Nya.
Cemburu kepada kekasih timbul dalam diri orang yang jatuh cinta karena keengganan dan kemarahannya bila cintaya kepada sang kekasih ada yang menyainginya. Ada dua jenis cemburu ini: Cemburu orang yang jatuh cinta bila ada orang lain menyaingi cintanya kepada sang kekasih; dan kecemburuan orang yang dicintai kepada kekasihnya bila ternyata kekasihnya berhati mendua, mempersekutukannya dengan yang lain.
Kecemburuan seseorang kepada kekasihnya ada dua macam, kecemburuan yang terpuji dan yang tidak disukai. Rasulullah bersabda:
Abdullah bin Syadad berkata: Cemburu itu ada dua macam, cemburu yang memotivasi seseorang untuk memperbaiki keluarganya dan cemburu yang dapat menjerumuskannya ke dalam neraka.
Kecemburuan yang paling bermutu dan utama menurut Al Hafiz Ibnu Qayyim adalah:
- Kecemburuan seorang hamba karena Tuhannya bila hal-hal yang diharamkan oleh-Nya dilanggar dan hukum-hukumnya disia-siakan
- Kecemburuan seorang hamba terhadap hatinya apabila dihuni oleh selain-Nya, merasa tentram dengan selain-Nya, dan rindu kepada selain-Nya (terlebih bila kerinduannya kepada selain Allah melebihi kerinduannya kepada Allah).
- Kecemburuan seorang hamba bila kehormatannya dilecehkan oleh orang lain
Kekasih Sang Maha Pengasih
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman: “Barangsiapa yang melecehkan seseorang yang Ku kasihi, berarti ia telak menantang-Ku untuk berperang tanding. Tidak ada upaya hamba-Ku untuk mendekatkan dirinya kepada-Ku yang paling Aku sukai melainkan dengan (mengerjakan) apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Dan hamba-Ku senantiasa berupaya mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Maka apabila Aku telah mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dengannya ia mendengar, dan Aku menjadi penglihatannya yang dengannya ia memandang, dan Aku menjadi tangannya yang dengannya ia memukul, dan Aku menjadi kakinya yang denganya ia berjalan (maksudnya, setiap tindakkannya selalu sejalan dengan syariat Allah). Bila ia meminta kepada-Ku niscaya pasti Aku beri, dan bila ia minta perlindungan kepada-Ku niscaya Aku lindungi. Aku tidak pernah bimbang untuk melakukan sesuatu seperti kebimbanganku saat mencabut nyawa hamba-Ku yang beriman. Dia tidak menyukai kematian dan Akupun tidak suka menimpakan keburukan kepadanya, (namun kematian merupakan keharusan baginya)”. (H.R. Bukhari)
Inilah derajat dan kedudukan kekasih Allah. Inilah “hulul” yang sesungguhnya dalam Islam, dan hal ini hanya bisa dicapai bila telah menjadi kekasih Allah yang Maha Pengasih (untuk lebih luas dan jelas tentang hal ini, silahkan baca karya Syekh Islam Ibnu Taymiyyah: al-Furqan Bayn al-Awliya’ ar-Rahman wa Awliya’ asy-Syaithan, diterjemahkan dengan judul: Wali Allah, Kriteria & Sifat-Sifatnya, diterbitkan oleh Lentera, Jakarta: 2000)
____________________
Sumber: Sebagian besar isi tulisan ini diringkaskan dari karya Ibnu Qayyim Al-Juziyah:Raudhatul Muhibbiin wa Nuzhatul Musytaaqiin, diterjemahkan dengan judul: Taman Jatuh Cinta & Rekreasi Orang-orang Dimabuk Rindu, Diterbitkan oleh: Irsyad Baitus Salam, Bandung: 2006
Hanya satu yang perlu kau tahu wahai kekasih hatiku
Bahwa aku masih menyayangimu
Bukan karena ku menolakmu
Apalagi membencimu
Sehingga ku katakan tidak...
Namun cinta yang tumbuh di atas kecintaan Ilahi
Itulah cinta yang abadi
itulah cinta yang ku cari
Pada saatnya nanti
Ku ingin datang menjemputmu
menjadikanmu pengobat rinduku
tapi, itupun jikau kau mau
Boleh jadi, Allah telah menyiapkan untukmu
Juga untukku
Pengganti terbaik
Allah Maha Tahu apa yang kita mau
Namun Allah juga Maha Tahu
Apa yang terbaik untukku dan untukmu
Jika tiba saatnya nanti
Kuharap engkaulah yang terbaik untukku
Dan aku yang terbaik untukmu
Sebagaimana Khadijah
Menjadi yang terbaik buat Muhammad Rasulullah
Sabtu, 22 Januari 2011
Menambah Kecepatan Browsing
mempercepat browsing internet di komputer adalah hal yang sangat diidam idamkan bagi semua netter yang memiliki kecepatan akses internet atau bandwidth yang pas pasan atau bisa dibilang kecil berbagai cara dilakukan baik it menggunakan software atau lainnya, nah sedikit ada tips yang mungkin bermanfaat yang saya temukan saat browsing browsing dan terbukti cukup membantu
Trik ini adalah komentar dari pengunjung blok tersebut simak baik baik dan cobalah untuk menerapkannya
Pernah gak temen2 ngerasain pas lagi diwarnet, walaupun sepi user tapi buat browsing ttp pelan, download juga pelan bgt… itu karena tiap bilik/room udah di batasi bitrate n bandwithnya… nah sekarang ada trik untuk mengatasi masalah tersebut caranya :
Pertama tama download dan instal Software FireFox versi terbaru sekarang sudah keluar rilis 3.0.1 yang mengalami banyak sekali peningkatan kinerja dan silahkan coba trik dibawah ini untuk mentweak dan mengoptimalkankannya
1). Buka Browser Mozilla Firefox…
2). Pada Address Bar Ketik : ABOUT:CONFIG
3). Cari string di bawah ini : ( pastikan semua string dibawah “TRUE”
contoh menggantingnya :
NETWORK.HTTP.PIPELINING FALSE ubah menjadi true
NETWORK.HTTP.PIPELINING.MAXREQUESTS 64 lebih banyak lebih baik tapi max 100 aja yah
NETWORK.HTTP.PROXY.PIPELINING TRUE
NETWORK.PROXY.SHARE_PROXY_SETTINGS FALSE >INTEGER
5). Ketik : NGLAYOUT.INITIALPAINT.DELAY Beri Nilai 0
6). Kemudian REFRESH atau Tekan F5
7). Pada Address Bar Ketik : ABOUT:BLANK
. Klik Menu:
Untuk OS Windows XP TOOLS>>OPTIONS>>WEB FEATURES
Untuk OS Linux ( Vector ) EDIT >> PREFERENCES
Untuk Setting yang berbeda di beberapa OS EDIT >>ADVANCED
9). Pada Option :
ALLOW WEB SITES TO INSTALL SOFTWARE Beri Tanda Check Box Untuk mengaktifkan
10).Kemudian Tekan OK Lalu REFRESH ( F5 )
11).Masuk Ke Link Ini :https://addons.mozilla.org/extensions/moreinfo.php?id=125&applicationfiltered=firefox
12).Download Software SwitchProxy Tool Versi 1.3.4
13).Setelah Selesai Jangan Tekan Tombol UPDATE
14).Klik Tanda X (tutup)Yang Ada Di Pojok Kanan Atas Dari POP UP Window Yang Muncul
15).Tutup Semua Browser Mozilla FireFox,
16).Kemudian Buka Lagi Untuk Mengaktifkan Software SwitchProxy Tool Versi 1.3.4 Yang sudah di Install Tadi
17).Kalo Instalasi Sukses, Akan Muncul Toolbar tambahan Di Bawah Toolbar Navigasi & Address Bar.
18). Sekarang Browser Mozilla Siap Untuk Digunakan…….
:: NOTE :: — Software SwitchProxy Tool Versi 1.3.4 Ini selain untuk Mengganti Proxy Secara Otomatis Di Browser Mozilla FireFox, Engine-nya Juga Berpengaruh terhadap Kecepatan Koneksi Internet
– Cara Ini Sangat Efektif Bila Digunakan Di Warnet Yang Padat Pengunjung untuk Menyedot Bandwidth ( Mayoritas kecepatan akses Internet ) Ke Komputer Yang Sedang Anda Pakai
– Perubahan Yang Signifikan Terjadi Pada koneksi Internet Dengan “BROADBAND / VSAT”
Tambahan;
- Google Web accelator, mnrt ak kok lbh siip & stabil dr onspeed ya. Soalnya sering ak ukur pake gprs counter, speed grafik nya lbh mantaff dr onspeed. Selain itu GRATIS
- OpenDNS. Daftarkan ke opendns.com, gratis juga.. so setting DNS TCP/IP.
- Tingkatkan bandith PC sampe 20%. Microsoft menggunakan 20% cadangan dari bandwidth untuk update dan melaporkan kondisi computer dll,
ini cara menonaktifkan fungsi ini : Click Start–>Run–>ketik gpedit.msc —>ok Selanjutnya ke –>Local Computer Policy–>Computer Configuration–>Administrative Templates–>Network–>QOS Packet Scheduler–>Limit Reservable Bandwidth—->klik 2x Limit Reservable Bandwidth Disana tertulis is not configured tapi kenyataannya (baca dibawah explain) “By default, the Packet Scheduler limits the system to 20 percent of the bandwidth of a connection, but you can use this setting to override the default.”jadi triknya adalah pilih enable kemudian di set ke 0 .Sehingga system tidak mempunyai cadangan seperti kondisi default yang sampai 20%
Jika ingin lebih brutale lagi tambahkan addon FastererFox+cfosSpeed yang berguna untuk mengkompres data yang masuk lewat koneksi dialup.
Selamat menikmati brutal speed dari koneksi dial up anda
Koment dari chandra_serotama@yahoo.com pada blog ini
Trik ini sudah saya coba dan terbukti menambah kecepatan internet
Jumat, 21 Januari 2011
Kamis, 20 Januari 2011
http://www.scribd.com/doc/13542372/Modul-Hardware-dan-Software-TI
Langganan:
Postingan (Atom)